Minggu, 02 September 2012

Segelas Air Mineral


Siang itu panas banget, sekitar pukul setengah satu. Saya sedang membeli gado-gado di pinggir Jalan. Sambil menunggu sayapun memperhatikan jalanan sekitarnya, tak berapa lama kemudian melintas dua orang bapak sedang memikul karung besar dengan sebatang bambu. Berat sekali kelihatannya, bapak yang memikul di bagian belakang lebih tua dari yang depan, akhirnya kedua bapak itupun berhenti tidak jauh dari depan mataku. Terlihat dari kejauhan si Bapak tua melihat warung yang ada di sebrang Jalan, sepertinya haus karena panas dan beban yang berat. Tak lama bapak yang agak muda mendekati warung tersebut. Dalam hati saya pasti enak banget kalo bisa minum-minuman yang dingin dan segar tuh. Saya sempat mengamati si bapak membuka-buka lemari pendingin tempat minuman, ternyata yang dicari tidak ada, ternyata yang dicari didapati pada kardus di luar lemari pendingin, ya air mineral gelas, diambilnya beberapa gelas. Walaupun air putih memang lebih baik, tetapi mungkin ada keinginan si bapak untuk minum air yang dingin manis dan segar, tetapi mungkin karena uang yang dimiliki terbatas maka yang dipilih adalah air gelas mineral. Ingin rasanya saya membelikan minuman segar untuk kedua bapak itu, tetapi apa daya saya hanya membawa uang yang pas untuk membeli gado-gado dan rujak pesanan istri saya.
Sepertinya si bapak itu hendak menjual dagangan yang ada di karung yang dipikulnya, sepertinya buah-buahan hasil kebun yang hendak dijual ke pasar. Tentu saja mereka menjual buah-buahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Saya sedih karena tidak dapat membelikan minuman kepada bapak itu, karena bapak itu telah memberikan saya pelajaran yang berharga. Ya, kerja keras untuk keluarga, tidak meminta-minta dan tentu saja hanya memakan makanan yang halal yang didapat dari keringatnya. Kedua, melihat kedua bapak telah memberikan motivasi bagi saya untuk bekerja lebih giat lagi, agar dapat membantu orang lain yang membutuhkan.
Begitulah kehidupan, kesulitan dan kemudahan dua-duanya adalah cobaan, dua-duanya perlu disyukuri. Kemudahan hidup yang tidak disyukuri menjadikan hidup tak pernah cukup, dan kesulitan hidup yang disyukuri akan menjadi  ringan dijalankan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar