Minggu, 16 Juni 2019

Kedua Anak Saya Minta Khitan; Sharing Pengalaman dengan Metode Klamp


Kekhawatiran saya akhirnya selesai, apa yang saya khawatirkan? Yang menjadi kekhawatiran saya adalah kesulitan untuk meminta anak saya yang pertama untuk dikhitan. Anak saya yang pertama begitu takut apabila mendengar kata sunat. Usianya saat ini 6 Tahun, saya khawatir apabila makin bertambah usianya malah makin takut untuk sunat/khitan. Anak saya yg kedua usianya 4 tahun, Istri saya bilang, nanti sunatnya dibarengin aja, saya hanya bilang boleh-boleh.
Kedua anak saya tersebut sangat takut ketika dibecandain “sunat ya”.

Pada suatu hari, kedua anak saya tersebut dibecandain sunat ya, nanti kalau sunat di ajak ke mall untuk beli mainan. Memang kedua anak saya itu sangat senang apabila punya mainan baru. Ternyata kedua anak saya mau disunat apabila nantinya diajak untuk beli mainan baru. Ke esokan harinya anak saya yang kecil selalu minta di sunat, tentunya agar nantinya dapet mainan baru. Lalu karena mereka yang minta sendiri, maka saya dan istripun segera mengambil kesempatan ini, saya coba mencari-cari metode sunat dan tempatnya, sempet dapet info di Bogem aja di daerah Ciracas, tetapi saya tidak sempat untuk survey kesana. Akhirnya saya survey ke Klinik Sunat Modern dengan metode klem, apa itu, bagaimana prosesnya agak sulit untuk saya jelaskan disini, silahkan dicari saja infonya di google, tetapi kenapa saya memilih metode klem untuk anak saya adalah karena metode ini metode ini tidak berdarah, sudah langsung bisa pakai celana dan boleh kena air atau mandi, itu saja.
Pada sabtu tanggal 11 Mei 2019 (6 Ramadhan 1440H) kami saya dan istri dan anak yg paling kecil baru 2 bulan dateng ke klink sunat dan menanyakan mengenai metode klem, setelah jelas kamipun menjadwalkan keesokan harinya.

Minggu 12 Mei 2019 pukul 09.00 adalah jadwal yang kami minta untuk pelaksanaan khitan, saya istri, anak-anak dan mertua serta beberapa orang keluarga datang ke klinik. Alhamdulillah proses khitan berjalan dengan lancar, walaupun anak kedua saya ketakutan dan menangis pada saat prosesnya. Sebelum pulang, saya membayar biaya sunat kemudian disiapkan obat minum dan obat tetesnya dan obat yang digunakan apabila si anak benar-benar kesakitan sekali yaitu setelah obat biusnya hilang.

Kami pun pulang dan semua berjalan baik-baik saja, sampai akhirnya obat bius sudah hilang, sekitar pukul 12.30, kedua anak saya merasakan sakit mereka teriak, teriak kesakitan. Lalu istri sayapun memasukan obat penghilang rasa sakit yang tadi diberi dokter. Obat tersebut dimasukan melalui anus. Setelah diberi obat tersebut, kedua anak saya berkurang kesakitannya dan akhirnya tertidur. Kemudian setelah itu sampai malam harinya kedua anak saya masih merintih kesakitan bahkan untuk pipis saja meraka takut. Mereka kesakitan terus sampai tengah malam, tetapi akhirnya daidur juga.
Keesokan harinya, hari kedua, kedua anak saya sudah tidak telalu merasakan kesakitannya, artinya mungkin sakit, tetapi dapat ditahan, dan kadang sakitnya datang-datangan. Di hari kedua ini, kondisi sakitnya sudah sangat berkurang dan berkurang.

Pada hari ke lima kami kembali ke klinik untuk dilepas klemnya, kemudian diberi cairan untuk kompresnya. Dan Alhamdulillah pada hari ke 14 dapat dikatakan khitan anak saya sudah benar-benar sembuh.

Catatan mengenai Khitan Metode Klem ini adalah: menggunakan alat bantu (kla
mp), dilakukan suntik dibius terlebih dahulu, menggunakan pisau untuk memotongnya, sakit akan terasa setelah efek bius hilang, sakit hari pertama sampai malam, kemungkinan anak akan merintih di malam hari. hari kedua sudah tidak terlalu sakit, sembuh normal dalam 2 minggu.

Demikian sedikit sharing tentang khitan metode klem pada anak saya, salam jos gandos.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar