Jumat, 10 Mei 2013

Melihat Masalah

Masalah, inilah yang membuat kita terus bekerja. Masalah mendorong kita untuk bergerak dan melakukan sesuatu. Gatal misalnya, membuat kita menggerakkan tangan untuk menggaruk, mencoba menghilangkan rasa gatal.

Ada yang sederhana, kecil, sedang, besar sampai kompleks dan sangat sulit untuk diatasi, itulah masalah.

Ada hal penting yang terlebih dahulu kita harus lakukan ketika kita ingin menyelesaikan suatu masalah. Apa itu? "Melihat" masalahnya, ya melihat masalah adalah hal yang penting agar kita mengetahui permasalahannya dan akhirnya menemukan solusi untuk menyelesaikan masalahnya.

Permasalahkan Jakarta, sebagai kota besar sudah begitu kompleks, tentu saja bagi yang merasakannya. Lalu bagaimana mau melihat masalah, sedang merasakan saja tidak. Banjir tahunan, kemacetan, kriminalitas, kebersihan, transportasi, kumuh, apalagi? Masalah-masalah ini sepertinya tidak akan hilang dalam waktu dekat dari Jakarta, apabila dalam memberikan solusi pemerintah tidak melihat masalahnya secara langsung. Sehingga mungkin saja penyelesaian masalahnya belum tepat pada inti masalahnya. 

Pemerintah harus melihat secara langsung, turun merakyat melihat masalahnya. Tetapi pemerintah tidak dapat melihat secara langsung turun merakyat, oo kalo begitu pemerintah harus mempunyai banyak mata yang jeli dan tajam menggantikan matanya. Aparatur desa, walikota, camat, lurah, rw, rt adalah mata-mata yang dapat melihat permasalahan masyarakat. 

Masalah apapun, maka lihatlah, karena mendengar saja belum cukup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar